Jember Hari Ini – Tidak meratanya penempatan dokter spesialis kandungan menjadi salah satu sebab tingginya angka kematian ibu melahirkan di Jember.
Begitulah yang disampaikan penasehat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jember, dokter Munawir. Menurutnya, jumlah dokter spesialis kandungan saat ini jauh lebih banyak dibanding saat pertama masuk Jember tahun 1999 lalu. Faktanya, angka kematian ibu melahirkan dalam beberapa tahun terakhir justru meningkat. Hasil kajian yang dilakukan IDI Jember, ternyata salah satu penyebabnya karena hampir seluruh spesialis kandungan terpusat di dalam kota. Akibatnya, ibu melahirkan dengan resiko tinggi di pedesaan rentan mengalami kematian karena tidak mendapat penanganan medis dengan cepat.
Munawir mencontohkan, dokter kandungan di Rumah Sakit Kalisat dan Balung jumlahnya hanya satu orang. Padahal, tidak mungkin satu orang mampu melayani pasien selama 24 jam penuh. Oleh sebab itu, Munawir menyarankan agar Pemkab Jember segera mengeluarkan regulasi terkait penempatan dokter spesialis agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih merata.
Sebelumnya, angka kematian ibu melahirkan di Jember tahun ini diprediksi mengalami peningkatan cukup tajam. Selama 3 bulan terakhir saja, dari data Ikatan Bidan Indonesia tercatat 9 orang ibu melahirkan meninggal akibat terlambat penanganan saat mengalami pendarahan. (Fath)