Saat bertemu dengan Forum Komunikasi Angkutan Kota, hari Selasa kemarin di lobi Pemkab Jember, menurut Tedy Zarkasi seharusnya begitu uji coba dimulai maka minimal setiap tiga bulan dilakukan evaluasi.
Selain evaluasi, Tedy Zarkasi juga mengajak Dinas Perhubungan, Satlantas Polres Jember bersama para sopir Angkot, bersama-sama turun ke lapangan untuk kroscek keluhan sopir Angkot.
Ketua Forum Komunikasi Angkutan Kota, Kustomo, menyatakan sejak adanya rekayasa lalulintas yang diberlakukan bulan Desember 2009 lalu, sopir Angkot dirugikan karena sepinya penumpang. Bahkan Kustomo menuding Dinas Perhubungan justru mengajarkan sopir angkot melanggar aturan. Sebab hingga kini meski trayek yang dibuat oleh Dinas Perhubungan tidak berubah, trayek yang dilalui oleh sopir Angkot sudah berubah.
Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan, I Putu Budiade, menyatakan soal trayek sebenarnya sudah dibicarakan dengan para sopir Angkot. Dalam waktu dekat Dinas Perhubungan akan mengevaluasi rekayasa lalulintas.
Yang pasti, perubahan trayek juga menunggu kepastian peningakatn status terminal pakusari dari Dinas Perhubungan Propinsi. Jika status Terminal Pakusari sudah pasti, maka trayek dan jam trayek juga berubah. (Elly)