Menurut Pak Muhyi, yang sudah dua minggu terserang chikungunya, ia lebih memilih berobat ke mantri karena langsung disuntik, sedangkan jika berobat ke Puskesmas hanya diberi obat. Muhyi mengaku pernah berobat ke Puskesmas karena terkena serangan asma. Dia merasa kurang puas jika hanya diberi obat.
Sedangkan salah seorang penderita chikungunya yang sudah sembuh, Ibu Rahayu, menyatakan setelah dua dua kali berobat, bengkak di kakinya sembuh. Ia pun bisa berjalan normal dan bintik merah di tubuhnya berangsur menghilang. Sekali suntik ia dikenakan biaya 25 ribu rupiah. Biaya itu sangat mahal bagi Rahayu, karena sehari-hari ia bekerja mengais sisa padi hasil panen. (Elly)