Sebelum berangkat, Sumiati sempat menelpon dan mengatakan akan menjadi pembantu rumah tangga di sana. Namun beberapa hari kemudian dan hingga sekarang, HP Sumiati tidak bisa dihubungi. Keluarganya tidak tahu di mana Sumiati berada. Sudarso berharap pemerintah melacak keberadaan Sumiati.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jember, Ahmad Mufti, menyatakan Sumiati tidak memenuhi kriteria sebagai TKW karena buta huruf dan tidak mempunyai identitas lengkap. Ia menduga Sumiati menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking.
SBMI kemudian melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Polres Jember agar menindaklanjuti kasus tersebut. (Fatkhul)