Menurut Kepala Bulog Subdivre 11 Jember, Tri Wahyudi Saleh, turunnya harga beras itu dipicu oleh membanjirnya beras dari luar daerah, seperti Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat yang dibawa oleh pedagang beras antar pulau. Ditambah lagi di beberapa wilayah di Jember masih ada yang panen meskipun harga gabah cukup tinggi.
Tri Wahyudi Saleh menyatakan, sebenarnya Pemkab Jember melalui Disperindag sudah mengajukan permohonan untuk digelarnya operasi pasar. Tim pengendali inflasi daerah Jember juga melayangkan surat rekomendasi kepada Pemprop. Jatim. Namun ijin pelaksanaan operasi pasar dari Pemrpop. Jatim belum juga turun.
Beruntung harga beras terus tertekan seiring membanjirnya beras dari daerah lain. Semakin banyak beras dari daerah lain yang masuk Jember, harga beras akan semakin terkendali sehingga tidak perlu lagi operasi pasar.
Tri Wahyudi meminta masyarakat tidak khawatir sebab jika terjadi gejolak harga Bulog siap mempercepat distribusi Raskin dan menggelar operasi pasar dengan ketersediaan beras 500 ton. (Elly)