Namun satu-satunya SMP yang sudah bertaraf internasional, yakni SMP Negeri 3 Jember, baru berani mengelola siswa yang cerdas istimewa saja. Menurut Kepala SMPN 3 Jember, Poniman, puluhan siswa berkemampuan akademik istimewa itu kini mulai dibina khusus, dengan kurikulum khusus juga. Mereka diharapkan bisa mengakselerasikan target kurikulum yang biasanya tiga tahun menjadi dua tahun saja. Dia yakin sekolahnya mampu menggodog anak-anak istimewa itu sebagai aset masa depan.
Program CIBI tersebut mirip dengan program akselerasi yag sudah diterapkan di SMP Negeri 2 Jember. Menurut Kepala SMPN 2, Eko Budiono, lulusan program akselerasi dari sekolahnya kini sudah banyak yang menjadi mahasiswa dengan kemampuan cemerlang. (Edison)
