Ambruknya atap kelas 4 SDN Rowoindah 1 pada Rabu malam tersebut diduga karena lapuk dimakan usia. Sedangkan kejadian yang menimpa SDN 1 Ampel terjadi kamis pagi.
Menurut warga Desa Rowoindah, Yoseph, atap bagunan SD runtuh sekitar jam setengah 7 malam setelah diterpa angin kencang dan hujan deras. Selain atap ruang kelas, bangunan teras sekolah juga runtuh. Beruntung runtuhnya atap itu terjadi malam hari sehingga tidak ada korban jiwa.
Anggota Komisi D DPRD Jember, Ambar Listiyani, menjelaskan sekolah yang ambruk tak jauh dari rumahnya itu sudah diajukan rehab untuk tiga ruang. Namun rehab tidak bisa dilaksanakan karena turunnya juklak DAK mepet akhir tahun anggaran.
Sedangkan petugas Dinas Pendidikan yang mendatangi SDN 1 Ampel – Wuluhan, Ahmad Yasin, mengatakan 7 siswa terluka dan sempat dibawa ke Puskesmas Wuluhan. enurut Yasin, bangunan kelas 6 yang ambruk itu merupakan bangunan tahun 1982 dan diusulkan rehab tahun depan.
Sementara Kepala Bidang TK SD Dinas Pendidikan, Jumari, mengaku tidak bisa berbuat banyak karena rehab baru bisa dilaksanakan tahun depan. (Edison/Hafit)