Padahal harga Raskin yang ditetapkan pemerintah hanya 1.600 rupiah per kilogram, sehingga seharusnya ia hanya membayar 7.200 rupiah. Pak Hadi mengaku tidak tahu menahu untuk apa kelebihan biaya itu.
Kepala Bulog Sub Divre Jember, Tri Wahyudi Saleh, yang dikonfirmasi Prosalina FM menjelaskan, harga 1.600 rupiah per kilogram adalah harga Raskin hingga titik distribusi di tingkat desa atau kelurahan. Namun karena secara geografis wilayah jangkau Jember sangat jauh, maka distribusi Raskin dilakukan di tingkat RT.
Kelebihan biaya itu digunakan untuk biaya beli tas plastik dan ongkos angkut dari desa atau kelurahan hingga ke RT. Biasanya setiap RT sudah punya kesepakatan tersendiri dengan warga.
Ke depan Bulog mengusulkan agar APBD Jember membantu menyediakan anggaran distribusi dari desa atau kelurahan hingga ke tingkat RT tersebut. (Elly)
