Aksi damai ini mendapat pengawalan ketat aparat polisi karena dikhawatirkan memancing aksi anarkis.
Informasi yang berhasil dihimpun Prosalina FM, awalnya sekitar seribu petani yang akan menggelar aksi demontrasi, namun karena pendekatan persuasif, akhirnya jumlah pendemo bisa diminimalisasi.
Salah seorang pengunjukrasa, Masturulloh, menjelaskan bahwa mereka menuntut pemerintah menghentikan pendekatan kekerasan untuk menyelesaikan kasus sengkata tanah, mengembalikan tanah milik rakyat dan meminta pemerintah tidak melibatkan polisi dan militer dalam konflik tambang. (Fathul)