Menurut perwakilan pengunjukrasa, Bambang Setyawan, selama memimpin SMPN 1 Wuluhan, Waqifun, beberapa kali memberlakukan pungutan kepada siswa atau walimurid, yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.
Bambang Setyawan menambahkan, walimurid sudah berkali-kali melaporkan pungutan di SMP Negeri 1 Wuluhan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Bupati Jember, namun hingga sekarang tidak jelas penyelesaiannya.
Selain membentangkan sejumlah spanduk dan poster, mereka yang datang dengan empat truk juga melakukan orasi menyampaikan kecaman terhadap carut-marutnya dunia pendidikan di Jember.
Setelah tidak berhasil menemui Kepala Dinas Pendidikan Jember, Bambang Hariyono, mereka langsung melanjutkan aksinya ke Pendopo Bupati Jember. Karena agenda Bupati Kemisan sudah bubar, massa juga tidak berhasil menemui Bupati Jember, MZA Djalal. Perwakilan pengunjukrasa akhirnya ditemui Asisten 2 Pemkab Jember, Slamet Urip Santoso, di ruang loby bupati.
Asisten 2 Pemkab Jember, Slamet Urip Santoso, berjanji akan menyampaikan aspirasi pengunjukrasa kepada Bupati Jember, MZA Djalal, untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Ia juga akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Jember, Bambang Hariyono, terkait pungutan di sekolah tersebut. (Fathul)