Menurut Dwi Suslamanto, hasil survey menunjukan tidak ada tanda-tanda tembakau Jember merosot, meski tujuan ekspor tembakau Jember adalah negara Eropa. Hal ini karena citarasa tembakau asal Jember.
Rata-rata perusahaan tembakau memasarkan 60 hingga 70 persen produksi ke kawasan Eropa. Penambahan ekspor tembakau Jember sebagai bentuk komitmen kontrak yang ditandatangani tahun lalu. Justru pada musim tanam dan panen tembakau bisa menyerap tenaga kerja.
Salah satu yang menyebabkan turunnya eksport tembakau yakni kampanye anti rokok yang dilakukan WHO serta larangan merokok. Namun para pengusaha sudah mengantisipasi dengan menambah pasar baru, dengan sasaran ekspor negara Asia, salah satunya China. (Hafit)