Salah seorang wali murid, Rahmat, mengaku ketar-ketir dengan penjelasan itu. Dia dan sejumlah wali murid bahkan mendatangi kantor Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan.
Dia tidak ingin anaknya yang ranking pertama di madrasah ibtidaiyah dengan nilai 9 lebih, gagal karena tertutupnya peluang pilihan kedua. Dinas Pendidikan harus memberi penjelasan yang masuk akal dan tidak membingungkan orang tua murid. (Edison)