Wali murid menunggu kepala sekolah yang baru, Imam Trubus, datang ke sekolah. Namun hingga aksi penyegelan dengan memasang gembok dan menutup gerbang dengan batu dilakukan, kepala sekolah yang baru tak kunjung datang.
Menurut wali murid SD Sidomukti 1 Mayang, Riska, mereka nekat mempertahankan kepala sekolah, Ngadnan, karena kinerjanya memimpin sekolah sangat bagus.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Bambang Haryono, menegaskan mutasi PNS di lingkungan Pemkab Jember adalah hal yang biasa. Kebijakan ini diberlakukan semata-mata untuk penyegaran.
Mutasi Kepala SDN Sidomukti 1 Mayang tetap harus dijalankan karena sudah dikuatkan dengan SK Bupati. Mantan kepala sekolah, Ngadnan, harus bertugas di tempat yang baru digantikan Imam Trubus.
Seharusnya warga tidak menilai negatif kepala sekolah yang baru karena kinerjanya belum bisa dinilai. Sementara aksi penolakan dan penyegelan sekolah tersebut tidak akan mempengaruhi mutasi kepala sekolah. (Hafit)