Karena itu jika warga lingkungan Gumukkerang, Sumbersari, memprotes rencana pembangunan mini market berjaringan, Djalal menilai aneh. Begitulah pernyataan Djalal kepada Prosalina FM, menanggapi warga RW 17 Gumukkerang, Sumbersari, yang memprotes pendirian toko modern berjaringan.
Menurut Djalal, jika ada yang keberatan dengan berdirinya pasar modern berjaringan bukan muncul dari warga masyarakat umum sebagai konsumen, melainkan dari pedagang tradisional atau pelaku usaha. Ia melihat, justru para pedagang tadisional sebagai pelaku usaha tenang-tenang saja dengan rencana pembangunan mini market berjaringan tersebut.
Meski enggan menyebut ada aktor intelektual dibalik protes warga itu, namun Djalal menilai aksi penolakan tersebut tidak wajar.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 150 warga RW 17 Lingkungan Gumukkerang, Sumbersari, membubuhkan tandatangan keberatan atas rencana pembangunan mini market berjaringan di lingkungan mereka. Mereka menilai, keberadaan mini market berjaringan di lingkungannya terlalu banyak dan berdekatan, karena akan mematikan usaha toko tradisional milik warga sekitar. (Fathul)