Tim yang terdiri dari para dokter hewan juga melakukan deteksi awal kemungkinan masuknya daging berpengawet, termasuk daging gelonggongan dari daerah luar Jember.
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jember, Mahfud Afandi, mengungkapkan dari hasil pemantauan di lapangan belum ditemukan persoalan dan dianggap sampai saat ini aman-aman saja. Bahkan tanggal 15 Agustus mendatang pihaknya akan kembali turun ke lapangan.
Dari sisi stok, baik daging sapi, telur dan komoditi hewan ternak lainnya, juga melebihi dari perkiraan kebutuhan. Mahfud berharap masyarakat juga ikut mewaspadai daging yang mereka konsumsi, sebab pemantauan oleh Disnakkan sangat terbatas. Jangan sampai lebaran justru berakhir dengan timbulnya penyakit akibat mengkonsumsi daging ternak yang tidak aman. Sebisa mungkin warga bisa melaporkan ke Disnakkan. (Edison)