Hal ini disampaikan Ketua Komisi C, Muhammad Asir, menyusul kunjungan kerja Komisi C DPRD Jember ke lapangan terbang Abdurrahman Saleh, Malang.
Ia menilai kebijakan Pemkab terkait operasionalisasi lapangan terbang Notohadinegoro masih setengah hati bila dibanding kabupaten lain. Pemkab Jember sangat lamban sehingga akhirnya lapangan terbang justru mangkrak.
Untuk operasionalisasi lapangan terbang Abdur Rahman Saleh, Pemkot Malang membuat perjanjian dengan empat kabupaten di wilayah sekitarnya. Mereka bergotongroyong untuk membangun Lapter tersebut.
Berbeda dengan Kabupaten Jember yang tidak mengoptimalkan segala potensi yang ada, sehingga lapangan terbang tidak bisa berfungsi. Panjang landasan Lapter Abdurrahman Saleh 1700 meter sudah memenuhi standar landasan untuk pesawat sejenis Boeing. Sementara panjang landasan Lapter Jember hanya 1200 meter.
Ia memperkirakan hingga tahun 2013 tidak akan ada investor maskapai penerbangan yang mau melirik ke Jember. Apalagi Kabupaten Jember memiliki saingan yang tangguh, yakni Kabupaten Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi sudah menyiapkan kebutuhan untuk operasionalisasi lapangan terbang. Akhirnya pemerintah pusat memberikan dukungan penuh dengan mencairkan anggaran 200 milyar rupiah.
Posisi Lapter Kabupaten Jember semakin terseingkir jika pemerintah dan dprd tidak serius menggarap Lapter tersebut. Asir justru mengusulkan agar lapangan terbang digunakan untuk operasionalisasi pesawat kargo. (Hafit)