Sementara LSM Kelompok Perempuan dan Sumber Sumber Kehidupan (KPS2K) Surabaya melakukan penggalangan buku untuk diserahkan kepada penyandang buta aksara melalui GPP.
Menurut KorlaP aksi, Umal Khoir, GPP telah melakukan pengecekan di RT 1 Lingkungan Karangmluwo, Kelurahan Mangli, Kaliwates, ternyata ada 21 penyangdang buta huruf. Dengan contoh di wilayah kecamatan/kota tersebut, bisa jadi angka buta aksara di Jember tertinggi di Indonesia tidak terbantahkan, karena di wilayah kota ternyata angka buta aksara sangat tinggi. Karena itu GPP meminta segera melakukan audit terhadap penyaluran dana keaksaraan fungsional.
Sebelumnya Dinas Pendidikan bersama BPS mengaku masih mendata kembali jumlah penyandang buta aksara di Kabupaten Jember. Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Bambang Haryono, pendataan dilakukan di 16 desa pada 5 kecamatan di Kabupaten Jember. Hasil pendataan ini nantinya akan menjadi dasar untuk melakukan upaya pemberantasan penyandang buta aksara di Kabupaten Jember. Dinas Pendidikan menargetkan pemberantasan buta aksara tuntas sebelum 2015 mendatang. (Hafit)