Diberitakan sebelumnya, mulai bulan Oktober ini Badan Urusan Logistik (BULOG) Sub Divisi Regional (Divre) Jember menghentikan kontrak pembelian gabah petani. Bulog beralasan stok beras yang ada cukup banyak dan dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan Juni 2013.
Menurut Kepala Bulog Sub Divre 11 Jember, Alwi Umri, stok beras saat ini sebanyak 27 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 8 bulan. Menurut Jumantoro, sebagai penyangga kebutuhan pangan nasional seharusnya BULOG harus terus melakukan pembelian. Sebagai lembaga buffer stok atau penyangga stok, BULOG tidak boleh berhenti menyerap gabah petani. Jika nanti ada situasi darurat malah jadi alasan mengimpor beras.
Ia juga menilai pernyataan BULOG stok beras sudah cukup tidak masuk akal. Justru ia mempertanyakan penuhnya stok beras itu, dari petani sendiri atau dari beras import.
Jumantoro menduga pemberhentian kontrak pembelian itu hanya akal-akalan BULOG, karena kalah untuk tidak membeli gabah petani sesuai harga pasar. Sebab HPP gabah petani masih di bawah harga pasar. (Hafit)