Pengakuan Bupati Djalal ini disampai dalam sidang paripurna untuk menanggapi pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Jember, Rabu siang. Tidak seperti biasanya bupati langsung memberikan tanggapan langsung secara lisan. Padahal sudah diberi waktu menyampaikan tanggapan pandangan umum frkasi Jumat mendatang.
Ia menjelaskan, rencana menjadikan Jember sebagai kawasan industri dilakukan semata-semata untuk meningkatkan kesejahteraan Rakyat. Peningkatan kesejahteraan rakyat harus dilakukan warga Jember sendiri.
Karena itu ke depan Jember harus mengubah pola pikir anggaran yang selama ini selalu tergantung pada alokasi dana dari pemerintah pusat, baik itu DAU dan DAK.
Namun bupati jalal menegaskan, pengalihan dari kawasan perkebunan dan pertanian menjadi kawasan industri tidak akan bisa direalisasi dalam waktu dekat. Sebab untuk menuju daerah industrialisasi membutuhkan proses panjang.
Sementara Ketua Komisi B DPRD Jember, Anang Murwanto, justru menilai pernyataan Bupati MZA Djalal tidak rasional. Ia menilai keinginan itu adalah letupan kepanikan sesaat. Jika hal tersebut diwujudkan, selain menabrak RT-RW Propinsi dan Nasional juga akan menimbulkan kemiskinan baru. (Hafit)