Agar tidak semakin mewabah penyakit itu, Rasid Zakaria, mengusulkan agar pencak silat masuk dalam kurikulum pendidikan, di tingkat SD sampai SMA di Jember.
Dengan masuknya pencak silat menjadi kurikulum pendidikan, menurutnya akan bisa mengubah energi negatif pelajar menjadi energi positif. Mereka yang senang berkelahi atau tawuran bisa menyalurkan hobinya melalui jalur yang benar, yakni pencak silat.
Berbeda dengan Rasid, salah satu pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur, Zaenal Marzuki, justru melihat perlunya pemerintah membangun sirkuit untuk menyalurkan hoby pelajar di Jember. Dengan demikian tidak ada lagi kebut-kebutan yang berdampak tawuran di jalanan, lantaran hobi mereka tidak tersalurkan ke jalan yang benar.
Sementara itu aktifis Taruna Bumi, Arum Sabil, mengajak kalangan pendidikan, termasuk pondok pesantren, untuk menggalakkan kegiatan pramuka. Pramuka dinilai efektif untuk mencegah kenalakan remaja yang berujung pada tawuran dan kebut-kebutan di jalan. (Fathul)