Hingga Oktober tahun ini misalnya, Klinik Konseling dan Tes HIV AIDS RSD dr. Soebandi Jember mendapati 8 anak yang positif terkena HIV AIDS, dua diantaranya telah meninggaldunia.
Menurut Koordinator Klinik Konseling dan Tes HIV AIDS RSD Dokter Soebandi Jember, Dokter Yustina Evy Tyaswati, dua anak yang meninggaldunia itu yakni seorang anak yang masih berusia sekitar tiga bulan dan berumur 1,5 tahun. Selain itu ada 8 anak yang juga positif mengidap HIV AIDS.
Dua anak yang meninggal tersebut ketika berobat ke Klinik Visiti sudah dalam stadium lanjut dengan penyakit penyerta seperti gizi buruk dan tuberculosis. Anak-anak tersebut tertular HIV dari ibu mereka. Sebagian besar tertular melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI).
Evy menambahkan, jika seorang ibu positi HIV AIDS maka sebaiknya kehamilannya dikontrol oleh dokter. Dengan begitu resiko tertularnya anak bisa diminimalkan. Dan kalau sudah lahir sebaiknya diberikan tambahan susu formula bukan minum ASI.
Untuk kasus seperti ini pemberian susu formula lebih baik karena media penularan HIV AIDS salah satunya bisa melalui pemberian ASI.
Sayangnya orang tua yang anaknya ikut menjadi odha itu tidak banyak mendapatkan informasi yang benar mengenai HIV AIDS. Sehingga tidak sedikit bayi dan anak-anak itu diperiksakan sudah dalam stadium lanjut.
Menurut Evi, anak-anak itu masih bisa ditolong jika mendapatkan pengobatan dan konseling dengan benar. Dengan deteksi dini dan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat ARV (Anti-Retroviral).
Sementara itu data di RSD Dokter Soebandi Jember menyebutkan, semenjak Klinik Konseling dan Tes HIV AIDS itu berdiri tahun 2006, jumlah ODHA yang dirawat klinik tersebut telah mencapai 1000 orang. Mereka berasal dari kabupaten di Eks Karesidenan Besuki, yiatu Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. (Hafit)