Bahkan ia akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi, utamanya Universitas Jember (UNEJ), untuk ikut mengkaji peluang Jember menjadi kota industri tersebut.
Djalal menegaskan, ide industrialisasi Jember bukanlah gagasan tanpa alasan, sebab selama sepuluh tahun terakhir kontribusi pertanian terhadap pendapatan Jember terus menurun. Sementara kontribusi dari bidang industri dan perdagangan di Jember justru mengalami kenaikan.
Karenanya fakta itu harus difasilitasi oleh Pemkab Jember, salah satunya dengan dibuatkan regulasi hukum berupa peraturan daerah yang mendukung rencana industrialisasi tersebut. Industrialisasi tanpa regulasi hukum maka akan berjalan liar dan justru tidak menguntungkan masyarakat.
Djalal menambahkan, selain menggandeng perguruan tinggi Pemkab Jember juga sudah menyiapkan draf Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) yang akan mengatur industrialisasi tersebut. Dengan Perda RT RW itu, maka program industrialisasi Jember akan terarah sesuai harapan masyarakat. (Fathul)
