Pengurangan Jatah Pupuk Bersubsidi Harus Dikajiulang

Karena, kata Wakik, bulan ini sudah memasuki masa tanam sehingga kebutuhan pupuk tinggi. Wakik mendesak Pemkab Jember mengupayakan kepada pemerintah pusat dan propinsi Jawa Timur supaya jatahnya sama dengan tahun sebelumnya.

Wakik menilai pengurangan jatah pupuk tidak rasional karena luas lahan sawah di Jember tetap, tidak mengalami pengurangan. Apalagi warga Jember belum terbiasa menggunakan pupuk jenis baru.

Ia juga menyarankan petani menggunakan pupuk berimbang dan pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi pemerintah.
 
Sementara Asisten Dua, Slamet Urip Santoso, sampai Jumat siang belum berhasil dikonfirmasi karena tidak berada di tempat.

Diberitakan sebelumnya, jatah pupuk urea bersubsidi untuk Jember tahun depan akan berkurang, dari 105 ribu ton menjadi 83 ribu ton setahun. (Hafit)

Comments are closed.