situasi di Kecamatan Puger kembali memanas, menyusul rencana pelaksanaan pengajian yang digelar di Pondok Pesantren Darus Solihin Puger.karena itu, Bakesbang Pol Linmas kembali menggelar rapat Koordinasi dengan tokoh masyarakat Puger, Polres Jember, Mui dan Kantor Kementerian Agama, atau Kemenag Jember, di Aula Kemenag Jember, senin siang.
menurut Tokoh masyarakat puger, Ustad Ahmad Fauzi, warga puger tidak pernah menolak pelaksnaaan pengajian, jika dilaksanakan di dalam Pondok Pesantren.
warga khawatir pengajian itu justru memicu bentrok antar kelompok masyarakat.
sebab rencanya pengajian juga disertai dengan Konvoi, yang bisa memicu kemarahan warga.
apalagi konflik-konflik antar kelompok masyarakat di Puger, belum sepenuhnya mereda.
sementara perwakilan dari Pesantren Habib Ali, Syaifullah justru mempertanyakan pembatasan tersebut.
sebab, kegiatan pengajiannya, bermanfaat bagi masyarakat, dan tidak merugikan pihak lain.
ketua MUI Kabupaten Jember, Profesor Abdul Halim Subahar, meminta masyarakat bijaksana dengan mempertimbangkan manfaat dan mudorotnya.
ia berharap masyarakat menjaga Kondisifitas, dan tidak mempertahankan hak.
apalagi keberadaan pondok pesantren itu, masih dalam pantauan masyarakat, karena sebelumnya diduga menyebarkan ajaran yang meresahkan.
Wakapolres Jember, kompol Rahmad Hakim mengaku, tidak melarang kegiatan pengajian di Kabupaten Jember.
namun Polres Jember tidak akan mengijinkan kegiatan pengajian yang berpotensi memicu terjadinya konflik.
pengajian harus digelar di dalam pondok pesantren. (hafit)