Menurut Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Yosorati, Qosim Kasmidi, sedikitnya 160 hektar lahan sawah di desanya diserang hama tikus. Bahkan Qosim sampai meminta warga Yosorati untuk mempusokan atau menggagalkan panen padi di sejumlah area. Kemudian meminta warga menanam padi kembali, untuk memotong rantai penyebaran tikus.
Meski petani telah membasmi ribuan tikus dengan cara menebarkan racun, namun serangan hama tikus belum juga berhenti.
Hal yang sama dilakukan petani di Desa Sumberagung dan desa lain di Kecamatan Sumberbaru. Bahkan kelompok tani di Desa Sumberagung mendirikan Posko pemberantasan tikus.
Anggota Komisi B, Wakik, meminta dinas terkait dan PPL setempat ikut membantu petani mengatasi serangan hama tikus. Sebab penanganan hama tikus tidak cukup dengan penyemprotan insektisida.
Pemberantasan hama tikus perlu dilakukan secara serempak, sehingga kehadiran PPL sangat dibutuhkan untuk memberikan bantuan tehknis. (Hafit)
