Warga Jenggawah, Nur Ahsin, menilai trafict light ini justru menambah berat beban Jalan Gajah Mada. Beban berat terutama saat jam berangkat dan pulang Sekolah. Akibatnya Jalan Gajah Mada yang biasanya relatif lancar diwarnai antrian kendaraan yang cukup panjang.
Nur Ahsin justru mensinyalir pembangunan Trafict Light sangat mendadak dan menganakemaskan pelaksana proyek pembangunan Perumahan Argopuro.
Sinyalemen ini dibantah Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Jember, Juwarto. Menurut Juwarto, trafict light di perempatan Jalan Gajah Mada – Jalan Imam Bonjol – Perumahan Argopuro, sudah terprogram sejak lama. Bahkan Dinas Perhubungan sudah melakukan kajian volume kendaraan sehingga menutuskan trafict light hanya dibuka untuk tiga fase.
Namun Dinas Perhubungan akan terus melakukan kajian dan menghimpun masukan dari masyarakat terkait pengaturan Jalan Gajah Mada. (Elly)