Padahal menurutnya, sebagian masyarakat harus ekstra ngotot meminta lahan PTPN untuk dimanfaatkan pembangunan Lapter Noto Hadinegoro, tiba-tiba Pemkab Jember menyerahkan kembali pemanfaatan lahan 120 hektar itu kepada PTPN 12.
Anehnya lagi, Pemkab Jember mengajukan alokasi anggaran senilai 4,5 milyar rupiah dalam APBD 2013 untuk perbaikan Lapter, dan Bupati mewacanakan akan memberikan pengelolaan Lapter kepada PTPN 12.
Ayub mempertanyakan mengapa kalau mau menyerahkan Lapter kepada PTPN 12 tetapi masih memberikan anggaran untuk Lapter tersebut.
Sebelumnya Bupati Jember, MZA Djalal, berencana menyerahkan Lapter dan lapangan golf Glantangan kepada PTPN 12. Bahkan pembicaraan khusus soal wacana itu sudah dilakukan antara Djalal dengan Direktur Utama PTPN 12, dan saat ini pihak PTPN 12 masih berkonsultasi dengan komisarisnya.
Menurut Djalal, Lapter akan lebih baik dikelola PTPN 12 di bawah naungan Menteri BUMN, karena BMNN sendiri juga memiliki maskapai. Dengan demikian komunikasi untuk operasional Lapter Noto Hadinegoro nantinya akan lebih mudah, karena difasilitasi langsung oleh Menteri BUMN.