Menurut Deputi Bank Indonesi Jember, Dwi Suslamanto, angka inflasi tersebut, diluar prediksi.
Karena itu, untuk terus menekan laju inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah, atau TPID Jember mengusulkan raperda kemitraan peternakan, mendorong PEKAB memberikan bantuan stimulan kepada petani mitra BULOG, dan mendorong alokasi APBD untuk pengembangan industri rumah tangga berbasis energi alternatif.
Upaya-upaya tersebut dilakukan karena berbagai komoditas penyumbang inflasi di Jember, masuk kelompok makanan, perumahan, air, listrik, dan gas.
Menurut kepala badan pusat statistik, BPS Jember,Wahyudi, inflasi dipicu oleh naiknya harga tukang bukan mandor, tomat sayur, bawang putih, tarif PDAM, daging sapi dan jeruk.
Menurut Wahyudi, pada Bulan Februari, masih terjadi tekanan harga di kota Jember, meski tidak sekuat kota sebelumnya.( ely )