Tekad Bupati MZA Jalal Menjadikan Jember Sebagai Kawasan Industri, Terus Menguat.

    Setelah membuka musyawarah Perencanaan Pembangunan, Musrenbang Kabupatanen, Di Aula PB Sudirman Pemkab, MZA Jalal Mengatakan, Meski kontribusi sektor pertanian dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto, PDRB, Paling Tinggi, Namun hal itu tidak mengurangi jumlah warga miskin di Jember.
    Saat ini, Jalal mengakui, Jumlah kemiskinan di Jember, Masuk dalam 10 besar yang tertingi Se-Jawa Timur.
     Berbeda kalau Investor hadir di jember. Jalal meyakini, Kehadiran Investor akan membuat Warga Jember lebih sejahtera, karena mereka tidak hanya bekerja musiman, Seperti saat mereka menjadi Buruh Tani.
     Jalal kemudian mencontohkan, Pabrik Rokok di Silo seluas 1 Hektar, Yang bisa menampung 6000 Buruh. Sedangkan 1 hektar pertanian hanya melibatkan tidak lebih dari 100 orang.
     Karena itu, Jalal terus mendorong dan mengupayakan para investor bisa Berinvestasi di Jember.
    Sementara Ketua Lembaga Penguatan kebijakan publik lokal Jember, Mohammad Hadi Makmur, Justru meminta Bupati MZA Jalal memperhatikan harga pupuk agar terjangkau oleh petani, dan meningkatkan sarana-prasarana pertanian, sehingga biaya produksi pertanian rendah dan upah buruh tani meningkat.    
 

Comments are closed.