Ketua Umum Himaistra, Fajri Maulana menegaskan, dia melihat ada jarak antara Mahasiswa dengan Masyarakat. Sehingga Mahasiswa dinilai tidak bisa berbaur dengan masyarakat. Karena itu Himaistra kemudian mengadakan kegiatan yang bertema Pesta Rakyat.
Acara ini berisi, Pementasan Reog yang menjadi Ikon Budaya Universitas Jember, Tari Labako dan Tari Ta’ Buta’an, yang menjadi simbol Budaya asli Jember. Bahkan selama ini Tari Ta’butaaan, tidak banyak dikenal masyarakat.
Kegiatan ini juga bertujuan Melestarikan dan Mensosialisaikan Budaya Jember kepada Masyarakat.
Salah warga Situbondo, yang menyaksikan Pagelaran Budaya, Sutiono mengaku, senang menyaksikan pagelaran seni rakyat tersebut. Karena jarang mahasiwa menggadakan acara yang merakyat.(ulung)
