Pak Taufik Warga Jalan Otista Kelurahan Mangli menuturkan, dia mengantri untuk membeli solar mulai jam 9 pagi.
Namun setelah mengantri hampir 4 jam dan pengantri tinggal 4 orang, ternyata persediaan solar di SPBU, sudah habis. Akhirnya dia terpaksa pulang, dengan tangan kosong, meski sudah berjam-jam mengantri di SPBU.
Sedangkan Pak Ali, Warga Desa Kalisat Kecamatan Kalisat menegaskan, selama hampir seminggu, 2 traktor miliknya terpaksa dikandangkan, karena pasokan solar di wilayah Kalisat, terhenti.
Padahal biasanya setiap hari dia membutuhkan hampir 10 liter solar, untuk operasionalisasi kedua traktor tersebut.
Pak Ali meminta pemerintah segara mengambil keputusan, sehingga kelangkaan solar tidak berlarut-larut. Yang terpenting suplai solar lancar, meski harganya lebih mahal.(ely)