Nur Yasin, kepada Prosalina Fm, mengaku saat sedang duduk diteras rumahnya, nyaris kejatuhan anak peluru yang jatuh diatas rumahnya.
Ia tidak menuduh satuan manapun, yang sengaja menjatuhkan peluru dirumahnya, saat ia tengah menjalankan tugas negara, berupa Reses atau Serap Aspirasi Masyarakat.
Nur Yasin, hanya berharap Polisi menyelidiki jatuhnya peluru itu, dengan melakukan uji balestik, untuk mengetahui siapa pemilik peluru senjata api tersebut.
Jika tidak, maka ia akan membawa peristiwa itu di hadapan DPR Ri tempat ia bertugas, untuk menindaklanjutinya.
Sementara itu Kapolres Jember, AKBP Jayadi, kepada Prosalina Fm, mengaku sudah mengamankan proyektil atau anak peluru, yang jatuh dirumah Nur Yasin tersebut.
Berdasarkan penyelidikan dan keterangan saksi, termasuk Nur Yasin, bahwa peluru itu jatuh diatas rumahnya, lalu jatuh ke lantai, bukan diawali oleh ledakan suara senjata api.
Di anak peluru itu juga tidak terlihat, ada bekas keluar dari selongsong senjata api, seperti telah digunakan dalam tembakan.
Ia menilai, proyektil tersebut jatuh bukan karena tembakan, melainkan karena dilempar oleh orang tertentu, dan tidak membahayakan, karena peluru tidak aktif.
Jayadi, mengaku belum bisa menyebutkan proyektil itu milik siapa dan dari satuan mana, meskipun rumah Nur Yasin bersebelahan dengan Rumah Dinas Komandan Polisi Militer di Sumbersari.
Meski demikian, Polres Jember tetap akan menyelidiki dan menguji balestik, terkait penemuan proyektil dirumah Nur Yasin tersebut.(fathul)