Harga Kedelai Melambung, Omzet Penjualan Perajin Tempe di Jember Turun

Salah seorang produsen tempe di jalan PB Sudirman Jember Mohammad Habibie, dia terpaksa menaikan harga jual tempe dari Rp. 4.000 menjadi Rp. 5.000 karena kenaikan harga kedelai sangat tinggi sehingga jika tidak dinaikkan Habibi akan merugi. 

Kenaikan harga kedelai saat ini dinilai sangat tinggi mencapai Rp. 9 ribu per kilogram. Omzet Habibipun turun dari 2 kuintal menjadi 1,5 kuintal.

Habibie meminta pemerintah melakuan stabilisasi harga kedelai di pasaran sehingga produksi tempenya bisa kembali normal.

Hal senada dipaparkan bu Tika. Menurut bu Tika, harga kedelai yang awalnya Rp. 7.200 per kilogram sekarang menjadi Rp. 9.300 per kilogram. Harga itu sangat memberatkan produsen tempe.

Setelah menaikan harga tempe kepada tengkulak, ia sering diprotes karena harga tempenya dinaikkan tetapi ukuran tempenya masih saja diperkecil, padahal itu dilakukan agar bu Tika tidak merugi.

Selain itu bu Tika juga mengurangi produksi tempe yang biasanya 1,7 kuintal per hari menjadi 1,5 kuintal per hari. (Ulung)

Comments are closed.