Berebut Air, 20 Hektar Sawah di Glagahwero dan Gumuksari Alami Kekeringan

Menurut ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan, (KTNA) Kalisat, Abdul  Kholik,  20 hektar sawah tersebut diantaranya 15 hektar berada di desa Gumuksari dan 5 hektar berada di desa Glagahwero Kalisat. Musim kemarau ini menyebabkan debit air sungai turun, sehingga membutuhkan pengaturan irigasi yang ketat.

Meski sudah ada pengaturan pasokan air, namun air irigasi tidak sampai ke sawah di desa Gumuksari, karena pemilik sawah di bagian hulu tidak patuh dengan ketentuan pembagian air. Mereka tetap mengambil air meski bukan bagiannya. Akibatnya, pasokan air tidak sampai ke daerah hilir.    

Sementara Ketua Komisi B DPRD Jember, Anang Murwanto berjanji turun tangan mengatasi persoalan krisis air tersebut. Mereka akan mengundang sejumlah instansi, untuk hadir dalam pertemuan yang digelar Kamis (3/10).

Krisis air irigasi ini membutuhkan penanganan segera karena bisa mengakibatkan gagal panen ratusan hektar sawah. Pemerintah harus turut serta membentuk sistem pengelolaan air yang terintegrasi antara hulu dan hilir dengan melibatkan pihak terkait. (Hafit)

Comments are closed.