Saat mengadu ke Komisi B DPRD Jember Selasa pagi, Ketua Kelompok Tani Margi Rahayu Ismanto mengatakan sejak dibangun tahun 1986 sabuk Gunung Watangan sepanjang 4.900 meter itu belum pernah diperbaiki. Sekarang kondisinya nyaris rata dengan tanah.
Akibatnya, tanaman tembakau, cabe, jagung dan kedelai sering gagal panen karena saat musim hujan air dari gunung langsung meluber ke sawah petani. Tiap hektar, petani merugi sekitar Rp. 20 juta.
Sebenarnya kelompok tani sudah mengadu ke Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Kehutanan serta Perhutani, tetapi tidak ada respon.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Jember Anang Murwanto mengaku heran meski puluhan tahun rusak sabuk Gunung Watangan tidak kunjung diperbaiki. Anang berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pengairan dan Perhutani karena sabuk gunung di bawah kewenangan Kementrian dan Dirjen Kehutanan. (Ulung)