Belum diperoleh pasti alasan pembatalan rencana aksi unjukrasa itu dari perwakilan warga pejuang tanah Mandiku Sidodadi Tempurejo.
Menurut Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro, kedatangan Kapolda Jawa Timur untuk melihat dari dekat bekas kerusakan dan pembakaran kantor dan rumah dinas mantri hutan Mandiku yang terjadi awal Juni lalu. Namun kunjungan itu hanya berlangsung singkat karena rombongan Kapolda Jawa Timur bergerak menuju Probolinggo.
Awang di hadapan sejumlah wartawan hanya menegaskan bahwa rencana adanya unjukrasa warga Mandiku ke Mapolres Jember hari ini hanyalah isu semata. Meski demikian, ratusan personil polisi tetap disiagakan dibantu Satuan Brimob Polda Jawa Timur untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya unjukrasa tersebut.
Akibat rencana unjukrasa itu, pihak SMP Katolik Maria Fatima yang berdekatan dengan Mapolres Jember terpaksa memulangkan siswanya lebih awal.
Diberitakan Prosalina FM sebelumnya, Polres Jember menangkap 6 orang sebagai tersangka kasus dugaan kerusuhan di Mandiku beberapa waktu lalu. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan dan empat orang tersangka lainnya terkait pengrusakan dan pembakaran Kantor RPH Perhutani Mandiku. (Fathul)
