Menurut Ketua DPRD Jember, Saptono Yusuf, pimpinan akan berhati-hati menyikapi masalah itu, apakah masuk pelanggaran kode etik anggota dewan atau karena konflik internal partai. Jika gegabah, Saptono khawatir pimpinan DPRD dianggap terlalu mengintervensi persolan internal partai. Apalagi para pimpinan DPRD juga merangkap pimpinan partai politik.
Jika terbukti melanggar kode etik, kasus itu akan diserahkan ke Badan Kehormatan. Jika tidak, pimpinan akan memberikan masukan agar persoalan tersebut tidak berulang di kemudian hari.
Sebelumnya, Abdurahman yang menurut Sunardi dipecat karena masalah indisipliner itu, melaporkan Sunardi karena dituding menjadi makaler jabatan dengan dalih pinjam uang Rp. 75 juta untuk operasional partai.
Hingga Jumat sore, Sunardi belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi via telepon dan pesan singkat, tidak ada jawaban. Namun dalam penjelasan sebelumnya, Sunardi mengatakan bahwa masalah itu murni konflik internal partainya. (Ulung)
