Demikian disampaikan Kepala MtsN 2 Jember, Ashar, kepada Prosalina FM Jumat siang. Menurut Ashar, sejak plengsengan itu ambrol, pihaknya sudah melapor ke kelurahan, kecamatan dan Dinas Pengairan. Tetapi hingga kini belum juga diperbaiki.
Panjang plengsengan yang ambrol sekitar 35 meter dengan tinggi 4 meter. Kondisi itu tentu membuat siswa khawatir, sebab di sebelah plengsengan ada ruang kelas, perpustakaan, dan aula yang menjadi pusat aktivitas siswa. Apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan. Jika tidak segera diperbaiki, luapan air sungai Kali Jompo, akan memperlebar ambrolnya plengsengan. Bangunan aula dan perpustakaan-pun terancam ikut ambrol.
Ashar menambahkan, jika dalam waktu dekat belum ada respon dari pihak terkait, pekan depan pihak sekolah akan melaporkan persoalan itu ke DPRD Jember.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan, Joko Santoso, hingga Jumat sore belum berhasil dikonfirmasi. (Ulung)
