Djalal mengaku sudah mengevaluasi cash flow atau keuangan perusahaan milik daerah itu dengan Direktur Utama PDP Kahyangan, Sujatmiko.
Penurunan pendapatan dalam kurun waktu 5 tahun itu menurutnya tidak bisa dihindari karena selain faktor cuaca, juga sedang terjadi peremajaan tanaman karet. Akibatnya, selain tidak bisa panen, PDP Kahyangan juga harus mengeluarkan biaya produksi untuk tanaman karet yang baru bisa dipanen 5 tahun kemudian.
Diberitakan Prosalina FM sebelumnya, PDP Kahyangan gagal memenuhi target PAD Rp. 3,7 milyar pada tahun 2013. PAD yang bisa diberikan PDP tahun ini hanya Rp. 2,9 milyar. (Fathul)