Disperta Minta Masyarakat Lestarikan Musuh Alami Hama Tikus

Menurut Koordinator Petugas Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Jember, Muhamad Bisri, data yang dihimpun Dinas Pertanian luasan lahan yang terserang hama tikus mencapai sekitar 2.200 hektar. Padahal, prediksi POPT tahun ini maksimal lahan yang terserang hama tikus seluas 1.400 hektar.

Menurut Bisri, penyebab utama meluasnya lahan yang terserang hama tikus karena berkurangnya musuh alami yang bisa menekan perkembangan hama tikus. Menurunnya populasi musuh alami seperti burung hantu, ular dan musang, karena banyak masyarakat Jember yang melakukan perburuan. Padahal, musuh alami lebih efektif menekan persebaran tikus, daripada menggunakan pestisida buatan.

Saat ini, Dinas Pertanian tengah melakukan uji coba pengembangbiakan burung hantu di Kecamatan Sumberbaru untuk mencegah hama tikus meluas. Hasilnya, burung hantu sangat efektif menekan hama tikus.

Disperta menghimbau masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif melestarikan musuh alami hama tikus yang mengancam 2.000 hektar lahan sawah di 31 kecamatan. (Ulung)

Comments are closed.