Pantauan Prosalina FM, beberapa aktivis melakukan aksi bakar ban sebagai wujud kemarahan masyarakat atas tindakan para koruptor. Mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan memborgol tangan teman-temannya.
Koordinator lapangan aksi, Agus Nur Salim menegaskan, beberapa kasusĀ korupsi di Jember belum jelas penanganannya, sehingga tidak ada kepastian hukum. Agus menilai, lemahnya fungsi kontrol dari DPRD Jember menjadi salah satu faktor penyebab adanya korupsi. Tata kelola pemerintahan Jember menjadi kurang berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Dalam tuntutannya, aktivis GMNI meminta aparat penegak hukum memberi hukuman maksimal kepada koruptor, memiskinkan dan menghapus remisi bagi mereka, agar menimbulkan efek jera. (Ulung)