Menurut relawan becana Kabupaten Jember, David Handoko Seto, perkiraan banjir itu karena ada plengsengan sungai Kali Jompo tepat yang berada pada tikungan, ambrol. Karena plengsengan yang ambrol tepat berada di tikungan, maka tabrakan air yang demikian deras akan memperlebar bahu sungai dan meluapkan air. Apalagi jika di daerah Panti hujan deras. Air yang membawa material alami seperti lumpur, pohon dan batu, akan menutup aliran sungai. Air pasti meluap ke jalan. Jalan yang menghubungkan antar-desa di selatan pasar Nogosari pun akan terputus. Karena itu, terhadap kondisi di Nogosari Rambipuji, 25 orang relawan siaga bencana Kabupaten Jember, selalu siaga.
Tahun lalu, Desa Nogosari Rambipuji juga pernah dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Warga dan hewan ternaknya terpaksa diungsikan.
Sebelumnya, relawan siaga bencana harus berurusan dengan banjir di Semboro, Tanggul dan Wonoasri. Meski kondisi air relatif tenang, tidak membawa arus deras, namun intensitas hujan yang terus meningkat belakangan ini wajib diwaspadai. (Ely)