Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Mahmud Rizal menegaskan, pergeseran tanah itu terdeteksi oleh alat pendeteksi pergeseran tanah atau ekstensometer.
BPBD Jember mendapat bantuan empat unit alat ekstensometer dari kementerian ESDM. Keempat alat itu dipasang di Kecamatan Silo, Jelbuk, Arjasa dan Panti. Alat ini bisa mendeteksi pergeseran tanah sejak dini, dengan jangkauan hingga 2 kilometer dari tempat terpasangnya alat.
Saat ini terdeteksi pergeseran tanah di Kecamatan Panti. Pergeseran tanah terjadi di lereng pegunungan Hyang Argopuro beberapa hari lalu. Setelah alat mendeteksi terjadi pergeseran tanah, petugas di pos pengamatan di Desa Pakis melakukan pemantauan visual. Hasilnya, ada beberapa titik yang mengalami deformasi atau pergeseran tanah.
MeskiĀ sudah terjadi pergeseran tanah, namun belum ditemukan terjadinya longsoran di kawasan tersebut. BPBD terus memantau kawasan tersebut apalagi saat ini, hujan deras terus mengguyur. Karena itu, Rizal meminta masyarakat meningkatkan kewaspaaannya, supaya terhindar dari bencana. (Hafit)