Pupuk Urea Mulai Menghilang dari Pasaran Jember

Nur Ahsin, petani asal Jenggawah mengaku sudah mendatangi tujuh kios tapi tidak satupun yang menjual urea.

Hal senada disampaikan Sofyan, warga Mangli. Karena urea menghilang, pemberian pupuk untuk padinya terlambat 15 hari. Ia berharap, pemerintah bijak menyikapi persoalan pupuk tersebut. Pemerintah harus memastikan tidak ada pihak-pihak yang memainkan pupuk.

Sementara salah seorang distributor pupuk, sekaligus anggota komisi pengawas pendistribusian pupuk, Jumantoro menegaskan, ketersediaan pupuk urea di gudang penyangga Rambipuji, cukup untuk tiga bulan ke depan.

Bulan ini memang musim tanam, sehingga pemerintah perlu mengatur ulang jatah bulanan pupuk di Jember. Jatah Februari, bisa diajukan untuk kebutuhan Januari agar petani tidak kelabakan.

Tahun ini, kata Jumantoro, pemerintah memang mengurangi kuota pupuk urea Jember, dari 87 ribu ton menjadi 79 ribu ton. Padahal, sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), kebutuhan pupuk urea di Jember lebih dari 100 ribu ton. (Ely)

Comments are closed.