Diplomasi Pemerintah ke Kerajaan Arab Saudi, Dinilai Lemah

Meski akhirnya TKI yang bekerja di Arab Saudi, Satinah, tidak dihukum pancung, namun tokoh nasional Yeni Abdur Rahman Wahid, tetap mempertanyakan mengapa uang darah yang dikumpulkan dari para TKI.

Yeni Wahid mempertanyakan uang sebesar Rp 700 miliar yang dikumpulkan dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Menurutnya, saat BNP2TKI dipimpin Jumhur Hidayat, ada alokasi dana sebesar Rp 700 miliar yang dikumpulkan dari TKI. Ia mempertanyakan peruntukan dana tersebut. Seharusnya ketika ada persoalan yang menimpa TKI, dana tersebut bisa digunakan sehingga rakyat tidak perlu bersusah payah ikut menggalang dana untuk membayar denda yang dijatuhkan kepada Satinah.

Yenny Wahid menilai, pemerintah kurang intensif karena tidak bisa menjalin komunikasi yang baikĀ  dengan pemerintah arab saudi. Akibatnya, pemerintah tidak bisa memperjuangkan nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengais rezeki di negara tersebut. Padahal, saat Gus Dur menjadi presiden, hubungan bilateral Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi sangat baik. (Fathul)

Comments are closed.