Pemilu Legislatif ternyata menyebabkan warga Kelurahan Sempusari – Kaliwates, kesulitan mendapatkan pasokan air.
Menurut salah seorang warga Sempusari, Kusnadi, pasokan air bersih warga disuplai oleh seorang pengusaha. Namu,n setiap bulan mereka membayar suplai air bersih tersebut. Saat Pemilu Legislatif, pengusaha ini meminta warga Sempusari mencoblos caleg yang didukungnya, dengan imbalan suplai air bersih gratis. Namun kenyataanya, warga Sempusari justru memilih caleg yang lain. Akibatnya, suplai air bersih warga dihentikan.
Jika dalam waktu 1 minggu suplai air untuk warga Kelurahan Sempusari – Kaliwates belum kembali normal, warga akan mendatangi kantor pengusaha jasa air bersih di wilayah tersebut.
Menurut Kusnadi, hak pilih warga merupakan hak asasi, sehingga warga tidak bisa diarahkan untuk memilih caleg tertentu dengan iming-iming suplai air bersih gratis. Warga Sempusari tetap memilih sesuai hati nurani, tidak termakan iming-iming caleg tertentu. (Ely)