Stres, 5 Siswa SMA Negeri Tidak Ikut Unas

Ujian Nasional ternyata masih menjadi momok bagi sebagian siswa. Sistem penilaian kelulusan yang memberikan porsi 70 persen lebih besar pada nilai rapor, tidak sepenuhnya menjadi obat stres.

Hari ini, 5 orang siswa SMA Negeri tidak ikut Ujian Nasional karena mengalami gangguan jiwa berat. Mereka khawatir tidak bisa mengerjakan soal-soal Ujian Nasional.

Menurut dokter spesialis jiwa Rumah Sakit Daerah Umum Dokter Soebandi Jember, Yustina Evi, setiap ke sekolah mereka gemetar ketakutan, kebingunan, tidak bisa berpikir, tidak mampu berkonsetrasi dan mengadakan relasi. Sudah sejak 6 bulan lalu, mereka dirawat jalan. Untuk mengurangi daya stresnya, mereka mengonsumsi obat-obatan. Pada saat Ujian Sekolah kemarin, mereka sempat ikut namun gangguan muncul lagi saat hendak Ujian Nasional. Akhirnya, pihak rumah sakit memberikan surat keterangan bahwa mereka tidak bisa mengikuti Ujian Nasional.

Lima orang siswa yang hingga saat ini dirawat tersebut seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, tidak satupun pihak sekolah yang mendampingi mereka. Setiap kali kontrol, mereka hanya ditemani oleh keluarga.

Evi menghimbau kepada seluruh sekolah dan orang tua agar tetap memperhatikan anak-anaknya. Dorongan dan semangat dari sekolah serta orang tua, bisa saja mengurangi daya stres anak didik. (Ely)

Comments are closed.