Dinas Sosial Pemkab Jember berkomitmen tidak akan terlibat saling kirim anak jalanan, gelandangan, dan pengemis ke luar kota.
Menurut Kepala Dinas Sosial Jember, Heru Sunarso, banyaknya gepeng dan anak jalanan yang beroperasi di Jember, merupakan kiriman dari luar kota. Sebab, gepeng yang terjaring operasi tidak memiliki identitas jelas, namun mengaku datang dari luar kota karena sengaja dikirim dan dilepas dengan angkutan menuju Jember. Sedangkan anak jalanan atau anak pank yang terjaring Satpol PP di Jember, umumnya mereka transit untuk mencari uang bekal sebelum menuju kota sasaran ke Bali.
Heru menyatakan, upaya membersihkan kota dari gepeng dan anak jalan ke luar kota, justru tidak menyelesaikan masalah.
Diberitakan Prosalina FM sebelumnya, Dinas sosIal bersama Satpol PP Pemkab Jember menjaring 41 orang gelandangan, anak jalanan, dan pengemis di kawasan kota Jember. Seorang diantaranya menggendong bayi umur 2 tahunan. (Hafit)