Posisi sebagai ketua partai, tidak menjamin seseorang melenggang mulus menjadi wakil rakyat. Keputusan terpilih tidaknya seroang ketua partai pun dalam sistem proporsional terbuka seperti saat ini, sepenuhnya ada di tangan rakyat pemilih.
Karena itu pula, Ketua Panwaslu Kabupaten Jember, Dima Akhyar memperkirakan, lebih dari 3 ketua partai yang tidak lolos menjadi anggota dewan. Mereka rata-rata adalah caleg petahana. Sayangnya, Dima enggan menyebut nama calon dan dari partai mana saja mereka berasal. Sebab, meskipun Panwaslu memiliki data perolehan suara, tidak berhak menyatakan seseorang terpilih menjadi caleg atau tidak. Panwaslu tetap menunggu rekapitulasi KPU yang akan digelar Minggu (20/4/2014) besok.
Namun demikian, Dima berpendapat sulitnya ketua-ketua parpol kembali masuk gedung dewan, harus menjadi bahan evaluasi. Masyarakat mulai cerdas memilih, daulat suara ada di tangan rakyat, bukan di tangan pengurus parpol.
Dima menambahkan, saat ketua-ketua parpol itu mengetahui sulit menjadi anggota dewan lagi, mereka intens komunikasi dengan Panwas. Bukan untuk upaya menggelembungkan suara, namun melaporkan bahwa perolehan suara mereka banyak yang hilang dicuri.
Informasi yang dihimpun Prosalina FM menyebutkan, ketua-ketua parpol yang diprediksi tidak lolos itu, dua orang berangkat dari dapil 2, satu orang dari dapil 6, dan seorang lagi dari dapil 3. (Ely)
