Selama bulan Januari hingga April 2014, dua warga Jember meninggal akibat terjangkit demam berdarah.
Menurut Kepala Humas Dinas Kesehatan, Yumarlis, selama rentang 4 bulan itu, jumlah penderita demam berdarah sebanyak 412 orang. Dua pasien anak-anak dari Kecamatan Kalisat dan Patrang, meninggal dunia. Menurut Yumarlis, mereka meninggal karena keluarganya terlambat membawa ke puskesmas atau rumah sakit.
Yumarlis menghimbau masyarakat segera membawa penderita demam berdarah ke pelayanan kesehatan apabila terdapat gejala demam tinggi, timbul bintik merah, mual, dan pusing.
Jumlah penderita demam berdarah, kata Yumarlis, selama empat bulan terakhir turun dibandingkan tahun lalu pada rentang bulan yang sama. Tahun 2013 lalu, hingga bulan April tercatat 548 kasus demam berdarah, dan lima orang meninggal dunia. Hal ini terjadi karena tahun lalu hingga pertengahan bulan Mei, hujan tetap mengguyur.
Beberapa daerah yang endemik dan memiliki kasus demam berdarah terbanyak di Jember mengalami perubahan, yakni tertinggi Kecamatan Puger dengan 54 kasus, kemudian Sumbersari sebanyak 42 kasus, Kaliwates sebanyak 41 kasus, Patrang sebanyak 32 kasus dan Kecamatan Ambulu sebanyak 24 kasus. Biasanya wilayah endemis demam berdarah berada di kawasan kecamatan kota yang meliputi Kecamatan Sumbersari, Patrang, dan Kaliwates karena daerah itu padat pemukimam. Ia menghimbau masyarakat melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M yakni Menutup, Mengubur, dan Menimbun barang-barang yang tidak terpakai. (Hafit)